Wednesday, September 2, 2015

Melukismu di musim semi

Jangan kan duduk disampingmuBerpapasan denganmu pun panas rasa badan ku

Jangan kan menyentuhmu
Melihatmu pun aku bergetar rasa hatiku

Jangan kan menatapmu
Melirikmu pun aku tak bernyali

Jangan kan mendambamu
Merindumu pun aku tak berani

Jangan kan mengatakan padamu
Menyimpan di hati pun aku takut setengah mati

Namun hati tak bisa didustai
Ia berkata dari naluri

Ia tetap ingin melukismu di musim semi
Seindah tunas-tunas baru yang mencari matahari

Seindah bunga mekar menyambut cerahnya pagi
Mendamba kasih yang tulus murni

Awan berarak menghiasi biru langit di kala pagi
Menemani mentari mengisi hari

Namun, tak ada satu kata pun yang sanggup mewakili
Tuk melukismu saat ini,

Meskipun hati berhasrat tuk tetap melukismu
Lembaran putih tak berisi dan tak berisi hingga kini

Hanya menatapi indahnya musim semi dan tetap ingin melukismu
Meskipun itu hanya di dalam hati
Dan ia tetap bersemi...