Wednesday, September 2, 2015

Runtuh

Langit gelap gulita, petir meyambar tonggak-tonggak kayu
yang menganga di tanah tandus tak berbulu, tak berakar tak ber urat

Hujan menikam, menusuk-nusuk, merong-rong, mengguncang-guncang
tonggak kayu yang lapuk dimakan rayap-rayap cinta

Deru angin membahana, mencabik-cabik, menampar, membesut
mengobrak-abrik lorong-lorong hati

Suara petir menggempur, memecah, membelah dinding-dinding langit
sudut-sudut bumi

Tak bisa lari kemana.
di atas tebing, kau mematung, membatu, pasrah tak ada daya

Hujan yang menikan
Angin yang mencabik
Petir yang membelah lorong, sudut dan dinding hati

Rayap-rayap cinta  menggerogoti tahta kebebasan  jiwa yang lapuk
Kau lumatkan diri dalam sangkala menanti awan menggulung raga

Runtuh... diakhir kata
Bangkit... diakhir kata